Usia 4 Tahun, Ovo Tetap Fokus Literasi Keuangan Digital
Pada bulan September lalu Ovo sebagai platform pembayaran digital resmi berusia empat tahun di Indonesia. Meskipun tampaknya layanan yang sudah ditawarkan sudah populer di masyarakat namun misi untuk mencapai inklusi keuangan di Indonesia belum sepenuhnya tercapai.
Catatan Bank Indonesia yang dikutip pada bulan Januari tahun ini menyebutkan nilai transaksi penggunaan uang elektronik mencapai Rp20,7 triliun, meningkat 30,7 persen. Namun minat masyarakat yang tinggi diklaim belum berbanding lurus dengan literasi keuangan.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan baru 38 persen masyarakat Indonesia yang paham mengenai lembaga dan produk keuangan. Padahal literasi keuangan adalah bagian penting dalam kemajuan ekonomi negara.
“Ovo, sebagai platform pembayaran, rewards, dan layanan keuangan digital terkemuka di Indonesia berkomitmen untuk menjadi peranan sentral dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui akselerasi transformasi digital di Indonesia,” tutur Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra.
“Ovo terus mengembangkan bisnis tidak hanya sebagai platform pembayaran digital saja, tetapi kini juga memperluas proposisi untuk menyediakan rangkaian layanan keuangan terlengkap, seperti investasi, proteksi dan pinjaman,” tambahnya.
Strategi ini diklaim membuat Ovo menjadi penghubung layanan keuangan secara offline dan online yang populer di Indonesia. Riset “Studi Perilaku Penggunaan Pembayaran Digital dan Layanan Keuangan di Indonesia 2021” oleh Kadence Internasional Indonesia menyebut 9 dari 10 masyarakat Indonesia memilih OVO dan 71 persen pengguna aktif di dalamnya tersebar lebih dari 430 kota dan kabupaten.
Pencapaian Ovo disebut juga dirasakan oleh merchant atau mitra usaha yang digandeng demi mencapai literasi keuangan sekaligus transformasi digital lewat layanan finansial. Riset CORE Indonesia bertajuk “Dampak Sosial Ekonomi Penggunaan Ovo oleh UMKM” mengklaim 70 persen pelaku UMKM mengalami peningkatan transaksi harian dengan rata-rata sebesar 30 persen.
Rata-rata pendapatan per bulan meningkat 27 persen bagi 68 persen responden yang mengalami peningkatan pendapatan bulanan setelah bergabung dengan OVO. Karaniya menegaskan bahwa pencapaian ini bukan hanya bagi OVO dan mitra pelaku usaha tapi juga negara karena berkontribusi dalam pemulihan perekonomian nasional.
Kini Ovo juga berfokus mengembangkan layanan finansial berupa OVO Invest untuk memberikan akses ke produk finansial yang lebih mudah bagi semua kalangan masyarakat Indonesia. Mereka menggandeng Bareksa, Manulife Aset Manajemen Indonesia, Syailendra dan Bahana TCW Investment Management.
Tidak cuma itu kini juga tersedia Ovo Proteksi yang menyediakan layanan asuransi kesehatan hingga kendaraan. Ovo bekerja sama dengan Prudential Indonesia dalam menghadirkan berbagai pilihan proteksi kesehatan dan jiwa yang terjangkau dan mudah diakses.