YouTube Rilis Fitur Baru, Tangani Komentar Spam dan Akun Palsu

YouTube Rilis Fitur Baru, Tangani Komentar Spam dan Akun Palsu

YouTube mengumumkan sejumlah fitur baru sebagai langkah preventif untuk mengurangi komentar spam dan peniruan identitas akun atau saluran, atau akun palsu. Fitur ini memungkinkan kreator untuk mengubah setelan untuk komentar di YouTube Studio.

Mengutip Engadget, melalui fitur tersebut pengguna akan dapat memilih opsi terkait dengan tingkat keketatan. Mulai tanggal 29 Juli mendatang, saluran YouTube tidak dapat menyembunyikan jumlah pelanggan atau subscriber mereka.

YouTube menyebut bahwa hal ini merupakan taktik yang biasa digunakan oleh mereka yang berpura-pura berada di belakang saluran lebih besar dan lebih mapan. Peniru umumnya sering meninggalkan komentar di video lain untuk membawa penonton berkunjung ke halaman palsu mereka.

Perusahaan platform media sosial berbasis video ini mengakui beberapa kreator lebih suka menyembunyikan jumlah pelanggan saat ingin meningkatkan audiens. Langkah ini dinilai akan membuat segalanya lebih aman bagi semua pengguna.

YouTube juga menyebut bahwa strategi saluran atau akun palsu yang menggunakan karakter khusus untuk meniru membuat konten yang lebih terkemuka akan segera menjadi sedikit kurang efektif, sebab akan mengurangi jumlah karakter yang dapat digunakan orang saat memperbarui nama saluran.

Penipu atau aktor jahat lain disebut YouTube tidak akan dapat mengubah nama mereka dengan nama aneh setelah perubahan tersebut. Sebelumnya, YouTube hadir dengan mengajak mereka memanfaatkan fitur YouTube Shorts lewat kampanye tagar #SambilanCuan.

Kampanye ini diluncurkan pada 27 Juni bertepatan dengan Hari UMKM Internasional. Di sesi media interview YouTube Indonesia mengajak kreator konten ternama Jerome Polin, Christie Basil dan Sonia Basil, berbagi cerita mereka mengembangkan bisnis lewat YouTube Shorts.

Sementara itu, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari lalu, YouTube telah menghapus lebih dari 70 ribu video hingga saat ini terkait dengan konflik tersebut. YouTube mengaku menghapus video tersebut karena melanggar salah satu kebijakannya.

Kebijakan yang dilanggar video tersebut melarang kreator konten untuk menyangkal atau meremehkan insiden seperti invasi tersebut. YouTube tidak menjelaskan secara rinci tindakan penegakan kebijakan tersebut.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.